Rabu, 03 Juni 2009

Teknik Tata cara dan pengukuran kerja

1. Pengukuran Waktu kerja
Penelitian kerja dan analisa metode kerja pada dasarnya akan memusatkan perhatiannya pada bagaimana suatu macam pekerjaan akan diselesaikan. Dengan mengaplikasikan prinsip dan teknik pengaturan cara kerja optimal dalam system kerja tersebut, maka akan diperoleh alternative metode pelaksanaan kerja yang dianggap memberikan hasil yang paling efektif dan efesien. Suatu pekerjaan akan dikatakan diselesaikan secara efesien apabila waktu penyelesaian berlangsung secara singkat. Untuk menghitung waktu baku penyelesaian pekerjaan guna memilih alternative metode yang terbaik, maka perlu diterapkan prinsip prinsip dan teknik teknik pengukuran kerja. Pengukuran waktu kerja ini akan dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Secara singkat pengukuran kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusi dengan unit output yang dihasilkan. Waktu buku ini sangat diperlukan untuk :
Man Power Planning ( perencanaan kebutuhan tenaga kerja).
Estimasi biaya biaya untuk upah karyawan /tenaga kerja.
Penjadwalan produksi dan pengangguran
Perencanaan system pemberian bonus dan insentif bagi karyawan / pekerja yang
berprestasi.
Indikasi keluaran yang mampu dihasilkan oleh pekerja.
Pada garis besarnya, teknik teknik pengukuran waktu kerja ini dapat dibagi atau dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu pengukuran waktu kerja secara langsung dan pengukuran waktu kerja secara tidak langsung.
Pengukuran Waktu kerja secara langsung
Cara pengukuran yang pertama ini disebut demikian karena pengukuran dilaksanakan secara langsung yaitu di tempat dimana pekerjaan yang diukur dijalankan. Dua cara termasuk didalamnya adalah cara pengukuran kerja dengan menggunakan jam henti dan sampling kerja.
1. Pengukuran waktu kerja dengan Jam Henti
Pekerjaan dengan menggunakan pengukuran jam henti merupakan pengukuran secara objectif karena ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan tidak Cuma sekedar estimasi secara subjektif. Beberapa langkah langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah :
Mendefinisikan pekerjaan yang diteliti untuk diukur waktu kerjannya.
Mencatat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan.
Membagi operasi kerja ke dalam elemen elemen kerja sedetil detilnya.
Membagi, mengukur dan mencatat waktu yang dibutuhkan oleh operator.
Menetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat.
Menetapkan performance rate dari operator saat melaksanakan aktivitas kerja
yang diukur dengan mencatat waktunya.
Menyelesaikan waktu pengamatan berdasarkan performance rating yang
ditunjukkan oleh operator.
Menetapkan waktu longgar guna memberikan fleksibilitas.
Menetapkan waktu kerja standard yaitu jumlah total antara waktu kerja normal
dan waktu kerja longgar.
2. Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan metode sampling kerja.
Sampling kerja adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja. Metode ini dikembangkan berdasarkan probabilitas karena itulah maka pengamatan suatu objek tidak perlu dilaksanakan secara menyeluruh cukup dilakukan dengan menggunakan contoh sampel yang diambil secara acak. Metode ini cocok untuk diaplikasikan pada kelonggaran akibat delay untuk berbagai proses dan department, mempertimbangkan perbedaan perbedaan aktivitas dari satu siklus ke siklus yang lain, untuk mengetahui tingkat penggunaan mesin dan presentase penggunaan waktu pada berbagai aktivitas.
Pengukuran Waktu Kerja Secara Tidak Langsung
Pengukuran waktu kerja dengan cara tidak langsung dilakukan tanpa si pengamat harus di tempat pekerjaan yang diukur. Disini aktivitas yang dilakukan perhitungan waktu kerja dengan membaca tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan.
Tiga cara termasuk didalamnya adalah pengukuran waktu kerja dengan standar data, pengukuran waktu kerja dengan analisa regresi dan pengukuran waktu kerja dengan data waktu gerakan.

Pengujian Data
Sebelum data yang dikumpulkan diolah, perlu dianalisa (diuji) apakah data yang dikumpulkan telah layak untuk diolah, supaya hasil yang didapatkan adalah benar dan dapat dipercaya.

Uji Kenormalan Data
Uji kenormalan data perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil pengukuran sudah normal atau belum. Untuk melakukan test kenormalan data, digunakan bantuan software statgraphics. Data pengukuran normal bila Do < Dn tabel, dimana D=deviasi (penyimpangan) o=jumlah data, α= significan level.

Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum menggunakan data yang diperoleh guna menetapkan waktu standard. Test keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan Peta Kontrol atau Control Chart. Uji ini dilakukan terlebih dahulu sebelum menghitung waktu standad. Sehingga kita dapat mendapatkan keseragaman data dari hasil pengamatan kita :
Rumus yang digunakan yaitu :
BKA = X + k α

BKB = X + k α ………………

dimana : BKA : batas control atas
BKB : batas kotrol bawah

X =rata rata waktu kerja
K= nilai indeks pada tabel distribusi normal yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil

α = standard deviasi

Uji Kecukupan Data

Penetapan banyaknya pengamanan yang dibutuhkan dalam pengukuran kerja dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kepercayaan dan derajat ketelitian yang diinginkan. Dengan menggunakan prosedur yang lebih sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Rumus yang digunakan yaitu :

N1 = [k/(s√(N ∑▒x^2 ))-(∑▒x)z]2

N2 = jumlah pengamatan yang diperlukan untuk elemen kerja yang diukur

X=data yang diperoleh
N=banyak data
K= nilai indeks pada tabel distribusi normal yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil
S=setingkat kepercayaan

Dalam test kecukupan data ini, jika jumlah data yang diambil melalui pengamatan ternyata masih lebih kecil dari hasil perhitungan (N2)) yang didapat.

Performane Rating (PR)

Performance rating adalah teknik untuk menyetarakan penentuan waktu yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan oleh operator yang bekerja secara manual setelah waktu kerja diperoleh dari pengukuran. Dengan melakukan rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bias dinormalkan kembali. Ketidaknormalan dari waktu kerja yang diukur bisa dinormalkan dari waktu kerja yang diakibatkan oleh operator yang bekerja kurang wajar yaitu bekerja dalam kecepatan yang tidak sebagaimana mestinya.
Metode yang digunakan untuk menghitung performance rating ini antara lain :
Skill dan Effort Rating
Westing house System Rating
Synthetic Rating
Performance Rating atau Speed Rating
Diantara metode di atas saya memilih untuk menjelaskan Westing House System Rating dimana Metode ini mempertimbangkan empat factor dalam mengevaluasi performance operator, kemampuan untuk bekerja secara efektif, dapat dikontrol pada tingkat yang tertinggi oleh operator, prosedur performance berakibat pada operator dan bukan pada operasi kondisi ini meliputi kondisi fisik lingkungan kerja seperti pencahayaan, temperature dan kebisingan ruangan.

Skill Effort

+0,15 A1 Superskill +0,13 A1 Excessive
+0,13 A2 +0,12 A1
+0,11 B1 Excelent +0,10 B1 Excelent
+0,08 B2 +0,08 B2
+0,06 C1 Good +0,05 C1 good
+0,03 C2 +0,02 C2
+0,00 D Average 0,00 D Averange
+0,05 E1 Fair -0,04 E1 Fair
+0,10 E2 -0,08 E2
+0,16 F1 Poor -0,012 F1 Poor
+0,22 F2 -0,17 F2

Condition Consistency
+0,06 A Idcal +0,04 A Idcal
+0,04 B Excelent +0,03 B Excelent
+0,02 C Good +0,01 C Good
0,00 D Average 0,00 D Average
-0,03 E Fair -0,02 E Fair
0,07 F Poor -0,04 F Poor

Penentuan waktu normal

WN=X x PR ………

Dimana
WN = Waktu Normal
X = Waktu pengamatan rata rata
PR=Performance Rating

Untuk menentukan pengamatan dari pengukuran kerja akibat tempo kecepatan kerja yg berubah ubah.

Allowance
Allowance meliputi tiga hal :
Istirahat untuk kebutuhan perorangan (kelonggaran waktu ditunjukkan untuk kebutuhan sifatnya pribadi –makan,minum buang air kecil dan lainlain. Berkisar 2.5%-5%
Kelelahan
Keterlambatan yg tidak terhindarkan
Pengukuran waktu allowance sebagai berikut :
Tingkat ketelitian dr hasil pengamatan
Tingkat kepercayaan dr hasil pengamatan.

N = [(Z en)^2-p.q]/(e^2)

N=Jumlah sampel yang harus diambil untuk sampling kerja
e= Tingkat keteitian yang dikehendaki
p=prosentase terjadinya kejadian yang diamati
q=l-p
Zen =Tingkat kepercayaan yang diambil

Penentuan Waktu Standard menggunakan rumus sebagai berikut :


WS=WN (100%)/(100%-Allowance)

Dimana:
WS=Waktu Standard
WN=Waktu Normal
Untuk Output nya menggunakan rumus

OS=1/WS

OS=Output Standard
WS=WAktu Standard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar